Jumat, 05 Agustus 2011

Buta Warna


Buta warna adalah penglihatan warna – warna yang tidak sempurna. Cacat penglihatan warna atau buta warna dapat dikenal dalam bentuk :
  1. Trikromatik, Yaitu keadaan pasien yang mempunyai 3 pigmen kerucut yang mengatur fungsi penglihatan. Disebut trikromat anomali apabila pasien mempunyai ketiga pigmen kerucut akan tetapi satu tidak normal, pada anomali ini perbandingan merah hijau yang dipilih pada anomaloskop berbeda dengan orang normal.
-          Deutroanomali, cacat pada hijau sehingga diperlukan lebih banyak hijau
-          Protanomali, cacat pada merah
-          Tritanomali, merupakan cacat  pada melihat warna biru
-     Akromatopsia atau buta warna total, seseorang hanya dapat membedakan warna dalam bentuk hitam putih saja.
  1. Dikromat, pasien mempunyai 2 pigmen kerucut dan mengakibatkan sukar membedakan warna tertentu.
-          Protanopia, keadaan yang paling sering ditemukan dengan cacat pada warna merah hijau
-          Deutranopia, kurang pigmen hijau
-          Tritanopia, dimana terdapat kesukaran membedakan warna merah dari kuning
  1. Monokromat atau akromatopsia dimana hanya terdapat satu jenis kerucut, yang sering mengeluh fotofobia, tajam penglihatan yang kurang.
  2. Dikenal juga bentuk buta warna monokromatisme rod (batang), disebut juga akromatopsia dimana terdapat kelainan pada kedua mata bersama dengan keadaan lain seperti tajam penglihatan kurang dari 6/60, nistagmus dan fotofobia, skotoma sentral dan mungkin terjadi akibat kelainan sentral sehingga terdapat gangguan penglihatan warna total, hemeralopia (buta silang) tidak terdapat buta senja / malam.
  3. Monokromatisme cone (kerucut), dimana terdapat hanya sedikit cacat, hal yang jarang, tajam penglihatan normal, tidak terdapat nistagmus.

Buta warna kongenital biasanya berhubungan dengan kromosom X yang berhubungan dengan buta warna merah hijau, terdapat juga pada kelainan saraf optik, keracunan tembakau dan racun, neuritis retrobulbar, atrofi optik leher, dan lesi kompresi pada traktus optikus. Pada buta warna yang diturunkan ia tidakl bersifat progresif dan tidak dapat diobati. Gangguan biru kuning terdapat pada glaukoma, ablasi retina, degenerasi pigmen retina, degenerasi makula senil dini, miopia, korioretinitis, oklusi pembuluh darah retina, retinopati diabetik dan hipertensi, papil edem dan keracunan metil alkohol.

Uji isihara
Merupakan uji untuk mengetahui defek penglihatan warna didasarkan pada menentukan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna

1 komentar: